Saturday, 15 December 2012

Cara Budidaya Kemiri dan Cara Menanam Kemiri

Cara budidaya kemiri dan cara menanam kemiri memang bisa dikatakan cukup mudah karean sifat tanaman yang satu ini cukup "bandel" tidak terlalu sulit untuk membudidayakannya.

Selama ini tanaman kemiri di kebun rakyat kebanyakan tidak pernah dirawat. Akibatnya panenan yang dihasilkan terbatas, hanya 2 kali setahun.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh puslitbang Tanaman indrusti, Bogor, intensifikasi budidaya kemiri bisa meningkatkan periode panen menjadi 3 kali setahun. Berikut ini teknik budidaya kemiri secara intensif yang dilakukan puslitbangtri.

cara, budidaya, kemiri, menanam
  • Kesesuaian Iklim dan tanah

1.Iklim

Tanaman kemiri menghendaki lokasi yang suhu udaranya berkisar 21,42-26,30 derajat C dengan kelembapan rata-rata 75 persen. Curah hujannya 1.100-2.400 mm dan jumlah hari hujan 80-110 hari/tahun.

 Pada ketinggian tanah 0-1.200 m dari permukaan laut (dpl), kemiri dapat tumbuh dan berbuah, tapi hasil terbaik diperoleh jika ditanam pada ketinggian 0-800 m dpl.

2. Tanah

Kemiri tidak terlalu memilih jenis tanah. Di tanah yang kurang subur tanaman ini tetap bisa menghasilkan, namun hasilnya akan lebih banyak jika ditanam di tanah yang subur.

  • Pengolahan tanah

1. Di tanah miring


Tanah diolah menurut system kontur, yakni melintang terhadap lereng. Setelah dicangkul, dibuat lubang tanam berukuran 80 X 80 X 80 cm. Jarak masing-masing lubang 5 X 5 m, sehingga dalam  1 ha terdapat 400 lubang tanam.

Untuk mencegah tumbuhnya gulma, tanah di antara lubang tanam secepatnya di tanami dengan tanaman penutup tanah, seperti kacang ruji (pueraria javanica) atau kacang asu (calopagonium mucunoides). Jumlah benih yang dibutuhkan masing-masing 25-30 kg/ha.

2. Di tanah landai

Tanah dicangkul lalu di buat lubang  tanam. Ukuran dan jaraknya sama dengan di tanah miring. Tetapi jika tanahnya subur dan kemiri ingin ditanam secara monokultur, jarak tanam sebaiknya dibuat menjadi 10 X 10 m, sehingga terdapat 100 tanaman /ha. Untuk mencegah tumbuhnya gulma, tanah yang masih kosong boleh ditanami palawija, misalnya jagung, kacang tanah, atau kedelai.

3. Di padang alang-alang

Di padang alang-alang tanah tidak perlu diolah, melainkan cukuo dibuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam tetap sama, Cuma jaraknya di buat menjadi 4 X 4 m (625 atau 312 lubang/ha). Pada jarak yang rapat pertumbuhan alang-alang cepat tertekan, namun buanhyan akan lebih lebat jika jarak tanamnya lebih renggang.

  • Bibit yang dipilih

Jika memungkinkan, sebaiknya dipilih bibit hasil cangkok, okulasi atau sambungan. Apabila berupa benih, dianjurkan disemaikan dulu sebelum ditanam. Benih yang langsun ditanam di kebun memerlukan waktu berkecambah cukup lama, yaitu 4-6 bulan, Jumlah yang berhasil berkecambah paling banyak 50 persen, dan yang akan tumbuh menjadi tanaman dewasa separonya lagi.

Benih yang disemaikan terlebih dulu, hanya membutuhkan waktu berkecambah 1-2 bulan. Persentase tumbuhnya pun lebih besar, yakni 80 persen waktu perkecambahan 78 persen berhasil tumbuh menjadi tanaman produktif.

Ada 3 cara penyiapan benih. Pertama, benih disemaikan lalu dipindahkan ke polybag setelah keeping bijinya terangkat. Cara berikutnya benih di semai, setelah berkecambah dipindahkan lagi ke pesemaian kedua. Cara terahir benih langsung disemaikan di polybag. Bibit siap di tanam di kebun jika umurnya telah mencapai 7-10 bulan atau tingginya sekitar 25-40 cm.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

No comments:

Post a Comment