Sunday, 9 March 2014

Hindari Hama Pada Padi

Akibat musim yang tidak menentu dan pengaruh iklim yang tak dapat diprediksi akibatnya memicu berkembang biaknya Hama Wereng Coklat.
Keberadaan hama ini telah membuat menurunnya produksi beras di Kabupaten Ngawi, pada MT 2010/2011 daerah -2 yang terserang Wereng Coklat hampir merata di wilayah Kabupaten Ngawi , diprediksikan serangan datang dari daerah barat Kecamatan Mantingan, Kecamatan Widodaren, Kecamatan Kedunggalar dan secara merata berangsur angsur sampai ke Kecamatan Karangjati.
Luas areal terserangpada MT 2010/2011 secara total : 726 ha dengan rincian: 459 ha rusak ringan, 141 ha rusak sedang dan 21 ha dianggap puso. Untuk itu hingga saat ini Penyuluh sebagai pembina petani di Kabupaten Ngawi tetap konsisten mengantisipasi tanaman padi sejak dari pesemaian. Sebagai kepeduliannya dari Kabupaten menyelenggarakan pelatihan yang dibantu oleh Koordinator PHP sebagai nara sumber dengan pembuatan jamur Fusarium untuk pengendalian hama wereng kepada semua PPl. Hal ini untuk meningkatkan pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka pemahaman dan penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan berkelanjutan dalam hal ini pembuatan jamur Fusarium untuk pengendalian hama wereng. Disamping untuk meningkatkan kemampuan teknis khususnya dalam pemahaman pembuatan jamur Fusarium dan untuk meningkatkan kemampuan teknis fasilitator dan pengembangan selanjutnya.
Adapun cara pembuatan agent hayati Fusarium untuk serangan wereng adalah
 4 kg kentang dikupas, cuci bersih dan diiris kotak;
 Kentang direbus dengan 5 liter air sampai lunak dan biarkan air mendidih
 Masukkan 1 kg gula pasir sampai hancur
 Kemudian ditambahkan air 20 liter biarkan sampai mendidih
 Sterilkan gallon kedalam dandang dengan cara di tanak selama 6 jam, gallon dalam keadaan terbuka dan dandang dalam keadaan tertentu
 Kentang diangkat dan air di masukkan dalam gallon hingga penuh
 Kemudian angkat gallon dalam keadaan tertutup dan didinginkan sampai benar – benar dingin
 Kemudian difermentasi dengan menggunakan alat selang
 Masukkan isolate / starter kedalam gallon dan nyalakan sumber listrik dan pastikan selang tidak ada yang bocor,
 Proses fermentasi selama 9 hari, dan siap di aplikasikan
Cara aplikasi
 Dengan mencampurkan agen hayati cair sebanyak 100 cc per tanki 14 ltr
 Penyemprotan dilakukan berbentuk kabut karena agen hayati cair berbentuk spora, waktunya pagi sampai jam 3 sore.
Agen hayati merupakan sejenis lendiran yang hanya hidup pada serangga tertentu (OPT) seperti wereng batang coklat (WBC) wereng hijau hama putih palsu (HPP), ulat dan kepinding tanah.
Harapannya dengan biaya murah bisa mengurangi pengeluaran seminimal mungkin dan bisa meningkatkan pendapatan, kelestarian alam dan kelestarian lingkungan, bisa dikembangkan dan di coba dalam wilayah manapun. Demi mengantisipasi datangnya seranga hama tersebut .

No comments:

Post a Comment