Saturday, 28 December 2013

Syarat Tumbuh Sengon

Tanaman sengon dapat tumbuh dengan baik pada tanah regosol, alluvial, dan latosol. Tanah – tanah tersebut bertekstrur lempung berpasir atau lempung berdebu dan kemasan tanah sekitar pH 6-7. Tidak semua tanah cocok ditanami sengon buto.

Sengon, budidaya sengon, cara menanam sengon, sengon buto


Tanah yang baik, yaitu tanah yang bersolum tebal. Selain itu, jika sengon ditanam pada tanah yang terlalu basah akan menyebabkan garam. Mangan (Mn) tidak dapat terserap makanan, sehingga bentuk daun sengon akan kerdil. Jika pH tanah terlalu masam, tanaman sengon tumbuh kerdil. Ini disebabkan oleh garam Aluminium (Al) yang larut di dalamnya untuk meningkatkan pH tanah, dapat dilakukan pengapuran, sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum tanam.

Iklim
Sengon buto dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan beriklim kering. Berdasarkan penelitian lembaga Penelitian Hutan Bogor, 1974, pohon sengon buto dapat tumbuh dengan baik sekalipun pada tanah yang kurang subur dan beriklim kering, pada ketinggian 30-1.185 m di atas permukaan air laut. Keadaan iklim dapat dirinci sebagai berikut : cahaya matahari, suhu, kelembaban dan curah hujan. Semua factor itu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan.

Sengon buto termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk pertumbuhannya memerlukan suhu sekitar 18-27° C. Pada dasarnya tanaman sengon buto ini dapat tumbuh di mana-mana mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.

Benih Berkualitas
Supay hasil budidaya tanaman sengon dapat berhasil dengan maksimal memilih benih yang baik dan bermutu adalah sesuatu yang wajib, cara pemilihan bibit antara lain sebagai berikut:

1. Benih berasal dari buah yang sudah matang dan cukup umur, yang mempunyai cirri antara lain: kulit biji keras, warna mengkilat kecokelat-cokelatan atau hitam kecoklatan atau hitam kecokelatan. Jika benih berasal dari buah yang muda, maka ketika dikecambahkan pertumbuhannya terhambat, bahkan mungkin sama sekali tidak tumbuh. Warna benih harus seragam.

2. Bau benih yang masih baru kecut dan bijinya masih terdapat sedikit getah yang menempel. Banyak penjual benih yang curang, yaitu benih yang kadaluarsa yang baunya ‘apek’ dan warnanya sudah kusam dicuci dan dikeringkan lagi, sehingga tampak segar. 

Tapi hal ini dapat dibedakkan dengan cara mencium baunya. Benih sengon buto ini disimpan terlalu lama dalam tempat terbuka daya kecambahnya akan menurun. Hasil penelitian menyebutkan biji yang disimpan selama 54 hari di tempat terbuka menyebabkan daya kecambahnya persentasenya turun sekitar 13%.

3. Bentuk dan ukuran benih sengon buto harus  seragam. Bentuk biji sengon buto yang sebesar biji asam jawa yang bentuknya agak oval, maka semuanya seragam semacam itu.

4. Benih sengon buto tidak cacat, pecah atau terkena serangan hama dan penyakit.

5. Benih sengon tidak tercampur dengan benih hampa dan harus bersih dari kotoran-kotoran seperti biji gulma, kerikil, pasir, dll. Untuk memisahkan benih yang hampa bisa digunakan dengan cara direndan di air. Benih yang terapung, itulah benih yang hampa.

Langkah-langkah yang harus ditangani setelah buah sengon buto terkumpul, yaitu melalui beberapa proses:

1. Ekstrasi
Ekstrasi adalah tindakan mengeluarkan biji dari dalam buah dan memisahkan bagian satu dengan lainnya. Cara  ekstrasi  berbeda-beda tergantung dari jenis dan macam buahnya. Untuk buah sengon buto dengan jalan mengiris atau memotong kulit dan daging buah kemudian bijinya dikeluarkan.

2. Pengeringan
Pengeringan dimaksudkan agar diperoleh kadar air biji yang rendah sehingga benih dapat disimpan dalam waktu yang lama. Karena tidak semua benih telah kering pada saat ekstrasi, maka diperlukan penegrinagn ulang. Lamanya pengeringan  ulang sangat bervariasi, umumnya benih yang relative kecil lebih cepat kering bila disbanding dengan yang ukuran besar.

Agar dapat disimpan lama kadar air biji yang dikehendaki tiap-tiap jenis benih berlainan, yang baik berkisar antara 7,2 %. Untuk pengukuran kadar air dapat digunakan alat ukur moisture tester.

3. Sortasi
Setelah benih kering maak perlu dipisah-pisahkan bagian yang tidak dikehendaki seperti kulit buah, sisa daun, dan lain-lain. Ciri kondisi benih yang telah disortasi yaitu kebersihan, kemurnian, dan keaslian benihnya terjamin.

Pesemaian benih, media semai yang digunakan: pasir, setelah membuat tempat pesemaian, pasir ditaburkan ± 10 cm. kemudian benih sengon yang sudah menggelembung ditaburkan diatasnya dan ditutup pasir lagi. Lalu disiram air dengan menggunakan gembor. 

Antara 3 s/d 5 hari benih sesudah berkecambah dan siap dipindahkan ke pesemaian kantong plastic. Kantong plastic yang digunakan berukuran 10 x 20 cm, dan pada sisi kiri-kanan   dibuat lubang atau dapat juga denagn cara digunting. Kemudian media tanaman   yang digunakan berupa campuran tanah subur: pasir, pupuk kandang. 

Adapun perbandingan campuran tersebut (1:1:1). Pencampuran ini juga bisa dengan melihat kondisi tanah, bila kondisi tanahnya gembur, pasirnya dapat dikurangi. Tetapi bila kondisi tanahnya liat, penambahan pasirnya bisa ditambah. Setelah media tercampur rata, dimasukkan ke dalam plastic sampai penuh. 

Kemudian kantong plastic diletakkan di bawah para-para yang diberi atap dari jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat sinar matahari, ternyata kecambah sengon buto ini mampu bertahan terkena sinar matahari langsung, asalkan panasnya tidak terlalu menyengat.

Untuk mengetahui teknik dan cara menanam sengon silahkan lihat di sini cara menanam sengon 

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

No comments:

Post a Comment