new RYUZA HOSHI
Tentang Teknologi Informasi dan Seni
Sunday, 4 May 2014
Origami Kusudama Cantik Untuk Hiasan Rumah
Tuesday, 1 April 2014
BLOG SUDAH DIGANTI
KONTEN YANG ANDA CARI ADA DI http://newryuzahoshi.blogspot.com
Friday, 21 March 2014
BUDIDAYA KARET
Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan......klik disini untuk lanjut membaca.Thursday, 20 March 2014
BUDIDAYA KARET
Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
Persemaian Bibit
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon. POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
Pembuatan Kebun Entres
- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon
POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
Okulasi
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Keterangan Okulasi Coklat Okulasi Hijau
Umur batang bawah 9-18 bulan 3-8 bln
Diameter batang 10 cm dari tanah + 2 cm 1 – 1,5 cm
Kayu okulasi
Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 – 3 cm.
Dari kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung.
- Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.
3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
e. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
b. Pemupukan
Wednesday, 19 March 2014
6 Tipe Pria Yang Tidak Cocok Jadi Suami Anda
Tuesday, 18 March 2014
Panduan Budidaya Padi
Monday, 17 March 2014
Tanaman tanpa pestisida
Keuntungan dari penggunaan pestisida alami adalah keamanannya bagi lingkungan, manusia, maupun makhluk hidup tidak berbahaya yang kadang membantu dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman tanpa mengurangi fungsinya sebagai pestisida yang efektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman.Keuntungan lainnya adalah bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan biasanya mudah didapat disekitar kita dengan biaya yang jauh lebih hemat. Sedangkan cara pembuatannyapun sangat mudah dand apat dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk yang diberikan. Bahan dan Alat yang diperlukanBahan dan alat yang perlukan adalah sebagai berikut :1. EM-4 sebanyak 300 cc2. Molases (tetes tebu) sebanyak 300 cc3. Air 10 lt4. drum plastik sebagai tempat untuk fermentasi5. Tanaman obat atau tanaman yang memiliki bau khas atau keras seperti :- Dedaunan muda yang baik untuk tanaman obat atau dedaunan yang berbau keras seperti daun pepaya, daun mindi, daun nangka, daun jambu, daun kemangi, daun jeruk purut, daun markisa, dan daun beluntas.- Buah-buahan muda yang berasa asam atau berbau keras seperti jambu batu, mangga, pepaya, jeruk nipis, jeruk limo atau jeruk purut, pisang muda.- Tanaman rempah dan bumbu dapur seperti bawang putih, cabai rawit, jahe, lengkuas, kunir, dan sejenisnya.- Tembakau dan rerumputan penggangguTahapan PembuatanBerikut ini tahapan pembuatan ekstrak tanaman :1. Siapkan drum plastik atau ember untuk tepat fermentasi bahan. Tempatkan saringan plastik di dalam drum.2. Racik dan potong (bisa juga ditumbuk) bahan yang akan dimasukkan hingga ukurannya menjadi lebih kecil.3. Masukkan semua bahan yang telah dipotong ke dalam drum plastik yang telah disediakan hingga penuh, tetapi jangan dipadatkan.4. Campurkan air dan molases, masing-masing sebanyak 10 lt dan 300 cc. Aduk campuran tersebut hingga merata.5. Tambahkan EM4 sebanyak 300 cc ke dalam larutan air dan molases, kemudian aduk hingga merata.6. Tuangkan larutan molases dan EM-4 ke dalam drum yang telah diisi bahan hingga semua bahan terendam.7. Bagian atas bahan diberi pemberat, kemudian drum ditutup rapat-rapat.8. Ekstrak tanaman baru dapat digunakan setelah 10 hari.9. Ekstrak tanaman disaring atau diambil cairannya dan dapat disimpan dalam botol. Ekstrak ini hanya bertahan selama 1 bulan.Faktor yang perlu diingat adalah bahan yang digunakan dalam fermentasi ini harus dalam keadaan segar dan memiliki nilai medis. Penggunaan jenis rerumputan yang bertahan hidup seperti jenis kacang-kacangan sangat dianjurkan karena akan memberikan keragaman zat bioaktif dan mikroba.Komposisi bahan yang digunakan dapat disesuaikan dengan keinginan atau disesuaikan dengan ketersediaan bahan tersebut. Banyaknya jenis bahan yang digunakan tidak ditentukan, akan tetapi semakin banyak jenis bahan yang digunakan akan semakin baik.Sisa ekstrak tanaman yang telah jadi tidak perlu dibuang. Untuk melakukan proses selanjutnya cukup dengan menambahkan bahan-bahan baru saja ke dalam drum dan memulai proses yang sama. Penggunaan ulang bahan sisa hanya boleh dilakukan maksimal dua kali. Setelah itu harus diganti bahan yang baru dan sisa yang telah dipakai dapat dibenamkan ke dalam tanah sebagai kompos.Cara Pengaplikasian dan DosisCara penggunaan ekstrak tanaman ini adalah dengan mencampurkan 1cc ekstrak tanaman dengan 1 liter air. Larutan tersebut dapat disiramkan ke atas tanah di sekitar tanaman. Untuk pohon yang besar dapat disiramkan di batas daun bagian luar.Bahan lain dari Limbah dapurSelain bahan dari tanaman, buah atau rempah-rempah, pestisida alami dapat juga dibuat dari limbah dapur. Cara pembuatannya hampir sama akan tetapi bahan yang digunakan berbeda yaitu berasal dari limbah dapur yang telah dipisahkan dengan bahan keras dan anorganik. Selain itu pembuatannya cukup memerlukan waktu untuk fermentasi selama satu malam. Penggunaannya setiap 20 cc hasil fermentasi dilarutkan dalam air sebanyak 20 liter.